Merubah Anggapan
Bahasa adalah alat
komunikasi. Fungsi ini merupakan kunci dasar dalam mempelajari bahasa. Bahasa
dipelajari bukan untuk dimengerti tanpa dipraktekkan. Bahasa tidak hanya
digunakan untuk memahami teks tanpa disampaikan ke yang lain. Bahasa mendorong
orang untuk berkomunikasi, saling bercerita, berbagi informasi, bertukar
pengalaman, maupun bertransaksi. Bahasa menjadi sebuah kebutuhan. Bahasa
membuatmu bisa bertemu dengan banyak orang, berkenalan dengan pelbagai manusia,
di dalam negeri maupun luar negeri.
Bahasa itu mudah. Begitu
mudahnya bahasa, bayi berusia balita sudah belajar untuk menanyakan segala
sesuatu. Ia ingin mengerti segala yang membuatnya penasaran. Rasa penasaran
mendorong bayi untuk mencoba bertanya kepada siapa pun tanpa rasa takut. Pengetahuan
lebih penting daripada menuruti rasa takut. Mungkin bayi tak memiliki rasa
takut bertanya. Keberanian mencoba dan terus berusaha merupakan potensi dasar
setiap manusia. Dengan keberanian tersebut mendorong seseorang terus belajar
tanpa takut salah dan ditertawakan. Kesalahan pengejaan huruf “R” dengan huruf
“L” bagi anak bayi adalah hal yang wajar. Tepuk tangan maupun tawa orang lain
baginya adalah sebuah motivasi.
Persoalan mendasar dalam
pembelajaran bahasa Arab adalah anggapan bahasa Arab sebagai bahasa yang sulit.
Anggapan tersebut adakalanya didasari oleh beberapa sebab. Diantaranya; (1) bahasa
Arab sebagai bahasa asing. Status bahasa asing terkadang membuat jarak antara
pembelajar dengan bahasa yang dipelajari. Seolah-olah bahasa tersebut bukan bagian
dari bahasa pembelajar; (2) Materi bahasa Arab terkesan susah dimengerti. Hal
ini dikarenakan kompleksitas materi tata bahasa (nahwu dan shorof), dan
istilah-istilah yang digunakan; (3) lamanya durasi waktu mempelajari bahasa
Arab; (4) metode pengajaran yang monoton, membuat pembelajar kurang berminat
mempelajarinya. Faktor tersebut membangun kesepakatan bersama (common senses)
di tengah masyarakat bahwa bahasa Arab itu sulit. (Mishbah KZ)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar